yayan nurlian
BANGKA POS.COM, BANGKA - Ahmad Intan, Pengelola Program Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat mengatakan, upaya membasmi nyamuk dengan cara melakukan fogging (pengasapan) kurang baik. Fogging mengandung malation, sejenis racun yang cukup berbahaya bagi manusia dan juga lingkungan sekitar.

Menurutnya, fogging sebetulnya upaya terakhir untuk memberantas nyamuk baik yang menyebarkan penyakit demam berdarah maupun malaria.

"Yang paling efektif kita coba dari diri kita sendiri, jangan terbiasa menggunakan zat kimia," kata Ahmad, kepada bangkapos.com, Rabu (27/3/2013), terkait usulan warga Desa Mislak Jebus, agar Dinkes melakukan fogging secara berkala di desa tersebut.

Menurut Ahmad, sebenarnya yang perlu diperhatikan dalam membasmi nyamuk adalah membunuh jentik nyamuk atau dikenal dengan istilah PSN (pemberantasan sarang nyamuk).

"Kelemahan, kita akui kalau ada permasalahan (kasus DBD), kita kadang kurang tanggap. Tapi fogging bukan untuk penyemprotan berkala," ucapnya.

Penulis : rudy
Editor : asmadi
Sumber : bangkapos.com
yayan nurlian
Saat ini jenis antibiotik dan obat-obatan sudah banyak tersedia dan mudah didapat, namun tak ada salahnya untuk tetap selalu waspada terhadap penyakit-penyakit yang bisa mewabah.

Seperti dilansir FoxNews, Kamis (4/3/2010), ada 7 penyakit yang membahayakan yang masih menjadi wabah dunia:

1. Demam Kuning

Demam kuning adalah penyakit virus mematikan yang ditularkan oleh nyamuk. Pemberian nama ini karena pasien yang terinfeksi bisa tampak kuning.

Belum ada obat untuk menyembuhkan demam kuning ini. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan mengurangi gejala-gejala pasien, seperti demam, sakit perut, muntah, serta pendarahan dari mulut, hidung dan mata.

Ada 30.000 kematian akibat demam kuning setiap tahunnya, biasanya paling banyak di daerah tropis. Saat ini, vaksinasi adalah tindakan pencegahan paling penting terhadap demam kuning.

2. Tifus

Tifus masih lazim di negara-negara berkembang, sehingga para wisatawan asing harus divaksinasi terhadapnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang dibawa ke aliran darah dan saluran pencernaan.

Gejala-gejala tifus seperti demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Pada beberapa kasus, terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasein. Demam tifus biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilang infeksi selama 2-3 hari.

3. Flu Spanyol

Antara tahun 1918 dan 1919, flu Spanyol telah membunuh 20 hingga 40 juta orang. Ini benar-benar bencana global. Flu mematikan ini menyerang orang usia 20 sampai 40 tahun, dan menginfeksi 28 persen penduduk Amerika.

Gejala flu Spanyol lebih parah daripada flu musiman biasanya. Pasien akan menggigil dan mengalami kelelahan ekstrim, serta terdapat cairan di paru-parunya. Wajah pasien terlihat coklat dan ungu, dan kakinya akan menjadi hitam.

4. Cacar

Cacar muncul dari virus variola ribuan tahun yang lalu, dan World Health Organization (WHO) baru mengeluarkan sertifikat untuk pemberantasan penyakit ini pada tahun 1979, dan sukses melalui kampanye vaksinasi.

Namun penyakit cacar ini telah membunuh sekitar 60 juta orang di Eropa pada abad ke-18. Dan diperkirakan 300-500 juta kematian di seluruh dunia pada abad ke-20 diakibatkan oleh penyakit ini juga.

Efek jangka panjangnya adalah cacat pada kulit, infertilitas, dan kadang-kadang kebutaan. Gejala lainnya seperti demam, sakit kepala, nyeri tubuh dan ruam.

5. Malaria

Malaria telah membunuh 2 juta orang per tahun dan menyebabkan 400 hingga 900 juta kasus deman setiap tahunnya. Parasit malaria ditularkan oleh nyamuk, dan mereka berkembang biak di sel darah merah.

Gejalanya seperti anemia, demam, mual, dan pada beberapa kasus ekstrim dapat menyebabkan koma hingga kematian. Malaria merupakan permasalahan terbesar di daerah tropik dan subtropik di dunia.

6. Kolera
Kolera menyebabkan delapan wabah sepanjang sejarah, dimulai pada tahun 1817. Penyakit ini berasal dari air kotor Sungai Gangga di India dan meledak selama festival di Calcutta. Penyakit ini berpindah ke bagian India lainnya, dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia melalui air yang terkontaminasi dan juga melalui kotoran korban. Wabah terbaru pada tahun 1947 menyerang 20.500 orang di Mesir.

7. Pes
Penyakit pes yang lebih dikenal dengan "Black Death", merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pesti, paling sering dibawa oleh hewan pengerat dan kutu.

Pada abad pertengahan, jutaan orang di seluruh Eropa meninggal karena wabah yang diakibatkan oleh kutu tikus yang banyak terdapat di rumah-rumah dan perkantoran.

Sekarang telah ada antibiotik yang efisien mengobati penyakit ini jika terdeteksi secara dini. Namun jika seseorang telah terinfeksi dan tidak segera diobati, cenderung menyebabkan kematian. Wabah pes ini terkadang masih terjadi pada masyarakat di pedesaan.
[health.detik.com]
DBD
yayan nurlian
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejumlah masyarakat yang ada di Lingkungan Sudimampir, Sungailiat, mulai resah. Keresahan tersebut dikarenakan mulai mewabahnya penyakit demam berdarah degue (DBD), di Lingkungan Sudimampir. Hal ini juga ditandai adanya balita yang terjangkit penyakit DBD di lingkungan perumahan tersebut, yang kini dirawat di Rumah Sakit Medika Sungailiat.

"Keponakan saya yang masih balita terkena DBD, jadi kita juga khawatir. Kami sudah melaporkan ke pihak puskesmas agar bisa difogging," ungkap Wati, kepada bangkapos.com, Selasa (2/4/2013) di kediamannya.

Dikatakannya, pihak puskesmas saat ini memang sudah melakukan penyelidikan di lingkungan tempat tinggal warga, dan ditemukan banyak jentik nyamuk.

Penulis : nurhayati
Editor : asmadi
Sumber : bangkapos.co
yayan nurlian
yayan nurlian
yayan nurlian
i love you so much MOM..

you're my everything :*

dede sayaaaang Mama'


22 Desember 2012

yayan nurlian
2013, Kesehatan Diprioritaskan
Padang Ekspres • Kamis, 08/11/2012 12:33 WIB • • 28 klik
Painan,Padek—Agar bisa keluar dari daerah tertinggal, kesehatan merupakan indikator yang harus dipenuhi sebagai mana dituangkan dalam pencapaian target Millenium Development Goal’s (MDGs). In­deks Pembangunan Manusia (IP­M) yang menjadi uku­ran, se­dang­kan IPM Pessel masih rendah yaitu 71,4 %.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pessel Syahrizal Antoni kepada Padang Ekspres kemarin. Ia menekankan kese­hatan harus diprioritaskan. Sebab di Pessel masalah kesehatan seperti angka kematian ibu dan anak masih tinggi terutama di daerah terpencil. Ini juga disebabkan masih minimnya tenaga kesehatan dan tidak lengkapnya sarana dan prasarana.

Karena itu sarana dan prasa­rana menjadi prioritas pem­ba­ngu­nan Pessel ke depan. Tahun 2013 Dinas Kesehatan telah me­ngu­sul­kan anggaran pada Rencana Ang­garan Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Pessel sekitar Rp24 miliar di luar dana pendukung pembangunan RSUD Tapan.

Kegiatan prioritas tahun 2013 untuk urusan kesehatan adalah program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan pra­sarana puskesmas/pustu. Selain itu juga meningkatkan kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan (Jamkesda) dan pencengahan penyebaran bencana.

Sedangkan untuk pem­ba­ngu­nan RSUD Tapan juga  diang­garkan biaya operasionalnya. Dana  operasional RSUD Tapan perlu dialokasikan  karena diperkirakan pembangunan RSUD ini akan selesai akhir 2012 ini.

Peletakan batu pertamanya telah dilakukan Sabtu (3/11) lalu dan rancangan  STOK sedang dibahas pemkab bersama DPRD Pessel.

“Kita berharap anggaran yang diajukan ini bisa direalisasikan. Sebab kesehatan sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia,” tegasnya.

Tahun 2012 anggaran yang dialokasikan ke dinas kesehatan sekitar Rp 16 miliar dan ditambah pada anggaran perubahan sebesar Rp 1,3 miliar.

“Sebenarnya anggaran yang dialokasikan tersebut tidak men­cukupikarena Pessel merupakan  daerah rawan beberapa penyakit seperti DBD, malaria dan penyakit lainnya,” ulasnya

Sarana dan prasarana yang ada  di Kabupaten Pesisir Selatan saat ini, Puskesmas berjalan 10 unit, Puskesmas rawatan 8 unit, Pus­kesmas keliling 18 unit,Pustu 91 unit,Posyandu 652 pos, Polindes/Poskesri 284, Rumah Sakit 1 unit. Sedangkan tenaga kesehatan yang dimiliki seperti Perawat 343 orang, Bidan 430  orang,dokter.(n)